Jumat, 17 Juli 2009

Kado yang tidak dijual

Kado yang tidak dijual di toko
Kado Ini Tidak Dijual Di Toko

Aneka kado ini tidak dijual di toko. Anda bisa menghadiahkannya setiap
saat dan tak perlu membeli !!! Meski begitu, delapan (8) macam kado
ini adalah hadiah terindah dan tak ternilai bagi orang-orang yang Anda
sayangi.

1. KEHADIRAN

Kehadiran orang yang dikasihi rasanya adalah kado yg tak ternilai
harganya. Memang kita bisa juga hadir dihadapannya lewat surat,
telepon, foto atau faks. Namun dengan berada di sampingnya, Anda dan
dia dapat berbagi perasaan, perhatian dan kasih sayang secara lebih
utuh dan intensif. Dengan demikian, kualitas kehadiran juga penting.
Jadikan kehadiran Anda sebagai pembawa kebahagiaan.

2. MENDENGAR

Sedikit orang yang mampu memberikan kado ini. Sebab, kebanyakan orang
lebih suka didengarkan, ketimbang mendengarkan, sudah lama diketahui
bahwa keharmonisan hubungan antar manusia amat ditentukan oleh
kesediaan saling mendengarkan. Berikan kado ini untuknya. Dengan
mencurahkan perhatian pada segala ucapannya, secara tak langsung kita
juga telah menumbuhkan kesabaran dan kerendahan hati. Untuk bisa
mendengar dengan baik, pastikan Anda dalam keadaan betul-betul relaks
dan bisa menangkap utuh apa yang disampaikan. Tatap wajahnya. Tidak
perlu menyela, mengkritik,apalagi menghakimi. Biarkan ia
menuntaskannya, ini memudahkan Anda memberikan tanggapan yang tepat
setelah itu. Tidak harus berupa diskusi atau penilaian. Sekedar ucapan
terima kasihpun akan terdengar manis baginya.

3. DIAM

Seperti kata-kata, didalam diam juga ada kekuatan. Diam bisa dipakai
untuk menghukum, mengusir, atau membingungkan orang. Tapi lebih dari
segalanya, Diam juga bisa menunjukkan kecintaan kita pada seseorang
karena memberinya "ruang". Terlebih jika sehari-hari kita sudah
terbiasa gemar menasihati, mengatur, mengkritik bahkan mengomel.

4. KEBEBASAN

Mencintai seseorang bukan berarti memberi kita hak penuh untuk
memiliki atau mengatur kehidupan orang bersangkutan. Bisakah kita
mengaku mencintai seseorang jika kita selalu mengekangnya? Memberi
kebebasan adalah salah satu perwujudan cinta. Makna kebebasan bukanlah
"Kau bebas berbuat semaumu". Lebih dalam dari itu, memberi kebebasan
adalah memberinya kepercayaan penuh untuk bertanggung jawab atas
segala hal yang ia putuskan atau lakukan.

5. KEINDAHAN

Siapa yang tak bahagia, jika orang yang disayangi tiba-tiba tampil
lebih ganteng atau cantik? Tampil indah dan rupawan juga merupakan
kado lho. Bahkan tak salah jika Anda mengkadokannya tiap hari! Selain
keindahan penampilan pribadi, Anda pun bisa menghadiahkan keindahan
suasana di rumah. Vas dan bunga segar cantik di ruang keluarga atau
meja makan yg tertata indah, misalnya.

6. TANGGAPAN POSITIF

Tanpa sadar, sering kita memberikan penilaian negatif terhadap
pikiran, sikap atau tindakan orang yg kita sayangi. Seolah-olah tidak
ada yang benar dari dirinya dan kebenaran mutlak hanya pada kita. Kali
ini, coba hadiahkan tanggapan positif. Nyatakan dengan jelas dan
tulus. Cobalah ingat, berapa kali dalam seminggu terakhir anda
mengucapkan terima kasih atas segala hal yang dilakukannya demi Anda.
Ingat-ingat pula, pernahkah Anda memujinya. Kedua hal itu, ucapan
terima kasih dan pujian (dan juga permintaan maaf) adalah kado indah
yang sering terlupakan.

7. KESEDIAAN MENGALAH

Tidak semua masalah layak menjadi bahan pertengkaran. Apalagi sampai
menjadi cekcok yang hebat. Semestinya Anda pertimbangkan, apa iya
sebuah hubungan cinta dikorbankan jadi berantakan hanya gara-gara
persoalan itu? Bila Anda memikirkan hal ini, berarti Anda siap
memberikan kado "kesediaan mengalah". Okelah, Anda mungkin kesal atau
marah karena dia telat datang memenuhi janji. Tapi kalau kejadiannya
baru sekali itu, kenapa musti jadi pemicu pertengkaran yg berlarut-
larut? Kesediaan untuk mengalah juga dapat melunturkan sakit hati dan
mengajak kita menyadari bahwa tidak ada manusia yg sempurna di dunia
ini.

8. SENYUMAN

Percaya atau tidak, kekuatan senyuman amat luar biasa.. Senyuman,
terlebih yg diberikan dengan tulus, bisa menjadi pencair hubungan yg
beku, pemberi semangat dalam keputusasaan, pencerah suasana muram,
bahkan obat penenang jiwa yang resah. Senyuman juga merupakan syarat
untuk membuka diri dengan dunia sekeliiling kita. Kapan terakhir kali
anda menghadiahkan senyuman manis pada orang yg dikasihi?

10 tips untuk disayang

Setiap orang mendambakan , agar dirinya dicintai oleh orang lain , seperti anak dicintai orang tua , istri dicintai suami dan sebaliknya , tapi seringkali kita bukannya dicintai tetapi justru kita dibenci oleh orang lain.
Ada 10 hal yang anda harus hindari sehingga anda akan dicintai :
1.Jangan suka mengeluh – Mengeluh sama seperti membuang sampah , namun tidak semua orang mau dijadikan keranjang sampah ( 1 Kor 10 : 10 )
2.Tidak tahu diri – Ada yang diberi hati mintanya jantung ( mau seperti Yudas Iskariot ? )
3.Omong besar – Kalau anda suka omong besar alias ngibul siapa yang mau dekat dengan anda
4.Menjelekkan orang lain – Sekarang anda menggossip tentang orang lain , tapi akan tiba saatnya orang menggossip tentang anda , siapkah anda ? ( Efs 4 : 31 )
5.Egois – sifat mementingkan diri sendiri dan tidak perduli terhadap orang lain akan menjauhkan kita dari siapa saja ( 2 Tim 3 : 2 )
6.Pelit – Pepatah mengatakan hemat pangkal kaya tapi bukan berarti kita harus pelit , orang lebih suka akan orang yang murah hati ( Mat 5 : 7 )
7.Keras kepala – Tidak ada gading yang tak retak , tidak ada manusia yang sempurna , karena itu kalau bersalah jangan keras kepala dan tidak mau mendengar nasihat orang lain ( Ams 19 : 20 )
8.Sombong – Orang yang sombong suka mengkritik , mencela dan menganggap remeh orang lain , ingat Allah menentang orang yang congkak tetapi mengasihi orang yang rendah hati ( 1 Ptr 5 : 5 )
9.Sensitif – Apakah anda tipe orang yang sensi , dikit dikit tersinggung , tersinggung koq dikit dikit he he he
10.Pembohong – Sekali anda ketahuan berbohong ,seumur hidup jangan harap orang akan percaya pada anda ( Ams 19 : 22 ).

Sabtu, 11 Juli 2009

Melatih Kemampuan Bicara
Pengembangan Diri
Tak hanya penampilan elegan. seorang profesional juga harus punya kemampuan bicara yang baik. setiap orang punya kemampuan itu, asalkan ia mau belajar. Bagaimana cara melatihnya?
Seorang profesional tidak hanya dilihat dari penampilan luarnya saja, tetapi juga dari tutur bahasa. Seringkali kita melihat cara bicara seseorang yang tidak menunjukkan dirinya seorang profesional. Apa yang perlu diperhatikan seorang profesional dalam bertutur kata?

PENGGUNAAN ISTILAH ASING

Dalam pembicaraan dengan relasi, seringkali kita menyelipkan istilah atau kata-kata asing. Seperti: “Schedule saya sangat tight, saya mohon sebelum bertemu kita membuat appointment dulu....” Etiskah bila seorang profesional menggunakan bahasa yang seperti itu? Dari segi etis sebaiknya kita menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Alasannya, bahasa Indonesia mudah dimengerti setiap orang. Kita bisa tetap menggunakan bahasa asing, jika memang sulit mencari padanannya dalam bahasa Indonesia. Hanya sebaik-nya kita menguraikan maksudnya.

Lain halnya, jika lawan bicara kita mampu berbahasa Inggris. Maka, kita pengunakan saja bahasa itu dalam percakapan. Toh, bahasa Inggris adalah bahasa Internasional. Bahasa slank dalam percakapan sehari-hari juga bisa digunakan. Tapi sebatas untuk humor guna mencairkan suasana supaya tidak tegang.

TEKNIK BERBICARA YANG BAIK

Bicaralah ramah pada setiap orang. Perkataan/artikulasi pun harus jelas agar tidak terjadi miscommunication. Perhatikan pula pemilihan kata. Meski bertujuan baik, jika salah berkata-kata maka tujuan itu tidak akan tercapai. Lakukan kontak mata pada lawan bicara.

Saat bicara dengan atasan, usa-hakan fokus. Bicara seperlunya, Jangan ngelantur sehingga intinya malah tidak jelas. Kalau atasan memancing kita membicarakan masalah personal seorang rekan sekerja, sebagai bawahan yang profesional sebaiknya kita berbicara diplomatis. Jangan menjelek-jelekan rekan kita.

TEKNIK BERBICARA DI DEPAN UMUM

Berbicara di depan umum bukanlah soal bakat. Kemampuan itu bisa dilatih. Seorang pendiam bisa tampil memikat di depan umum, asalkan ia mau belajar. Miliki kepercayaan diri. Kuasai bahan pembicaraan. Beberapa hal lain yang perlu diperhatikan:
Tunjukkan antusias terhadap situasi dan pendengar.
Lakukan kontak mata 5-15 detik, dan tatapan kita pun harus bekeliling bukan pada satu orang saja. Jadi, semua orang merasa diajak berbicara.
Perlihatkan senyuman agar lawan bicara fokus pada kita.
Sisipkanlah humor, karena humor akan menghilangkan kejenuhan. Hindari humor yang berbau porno.
Fokus pada pembicaraan. Tidak perlu memperlihatkan semua wawasan yang kita punya, karena akan menunjukan kita sok pintar.
Berikan pujian yang jujur pada orang lain, tanpa menyimpang dari maksud.

TEKNIK BERBICARA PROFESIONAL

Seorang profesional perlu mengenal teknik presentasi yang efektif, seperti yang disebutkan diatas. Ada tiga faktor penting lainnya:
Faktor verbal, 7 %. Menyangkut pesan yang kita sampaikan termasuk kata-kata yang kita ucapkan
Faktor vokal, 38 %. Intonasi, penekanan, dan resonansi suara.
Faktor visual, 55 %. Penampilan kita.

Jadi, jangan menyepelekan penampilan dan suara, sehingga orang yang mendengarkan tidak bosan. Kita harus pintar mengaturnya sehingga menciptakan suasana yang “hidup” dan dinamis.

TEKNIK MEMBUKA DAN MENUTUP PEMBICARAAN

Untuk mengawali suatu pembicaraan, adakanlah small talk, seperti mengucapkan selamat pagi, siang atau malam. Untuk memancing perhatian pendengar, lemparkan joke ringan. Setelah itu baru ke topik utama. Akhiri pembicaraan dengan ilustasi dan summary hasil pembicaraan di dalamnya. Jadi, jangan bicara dari A sampai Z, sebaiknya diringkas sehingga orang mengerti dan tidak melupakan pesan atau intisari pembicaraan.

BISA DIPELAJARI

Berbicara atau berkomunikasi secara profesional menuntut kesiapan tiga hal. Pertama wawasan atau materi yang kita sampaikan, kedua cara penyampaian yang meliputi gerak, intonasi suara, dan penekanannya, ketiga penampilan kita. Semua itu bisa kita pelajari asalkan kita mau. Milikilah motivasi untuk maju dan berkembang. Kita pasti mampu mencapai keberhasilan yang diinginkan.Indayati Oetomo

Cara Efektif Mengajarkan Nilai-nilai Positif Kepada Anak

"… akulah yang dalam Kristus Yesus telah menjadi Bapamu … sebab itu aku menasihatkan kamu: turutilah teladanku!" (I Korintus 4:15-16)

Luruskan dan tetapkanlah nilai-nilai Anda—hal-hal yang terpenting bagi Anda—demi kepentingan Anda dan anak Anda. Anda adalah figur yang ditiru, entah Anda suka atau tidak!

I. CARA MENCAPAINYA:
1. Telitilah dengan jujur nilai-nilai Anda.
2. Berangan-anganlah untuk menjadi orang yang Anda ingin anak Anda menjadi sepertinya.
3. Jika Anda mempunyai pasangan hidup, bicarakan dengan jujur hal-hal yang penting bagi Anda berdua.
4. Putuskan, seberapa penting pekerjaan berperan dalam hidup Anda dan pertimbangkan segala sesuatunya dari sana.
5. Hadapi dengan tenang persoalan genting yang menekan, sekarang juga. Menundanya hanya akan menambah parah.
6. Entah Anda bekerja atau tidak, jadikan “meluangkan waktu bersama anak” sebagai prioritas utama.

II. CARA MENGOMUNIKASIKAN:
1. Ceritakan kehidupan Anda dan ambillah pelajaran atau nilai positifnya.
Anak-anak senang mendengarkan cerita tentang masa kecil Anda. Selipkanlah beberapa dilema moral dalam cerita Anda, maka Anda akan mendapat kesempatan untuk mengajar nilai-nilai yang positif pada mereka.

2. Hiduplah menurut nilai-nilai yang Anda pegang—bertindaklah sesuai dengan perkataan Anda.
Anak-anak belajar dari meniru. Mereka mampu melihat dan membandingkan apakah yang Anda katakan dan lakukan sama. Oleh karena itu, janganlah membuat mereka bingung. Ikuti dan terapkan nilai-nilai yang Anda pegang dalam kehidupan sehari-hari.

3. Perkenalkan nilai-nilai agama kepada mereka.
Ajarlah mereka untuk mengetahui bahwa mereka tidak sendiri. Perkenalkanlah saudara-saudara seiman yang saling mendukung dalam komunitas bergereja. Hal ini akan memperkuat nilai-nilai positif dalam jiwa dan perilaku mereka.

4. Perhatikan siapa saja yang mengajarkan nilai-nilai kepada anak Anda.
Kenali orang-orang yang ada di sekitar anak Anda—guru di sekolah, guru Sekolah Minggu, teman dst. Ketahuilah nilai-nilai yang mereka anut, karena orang-orang yang menghabiskan banyak waktu bersama anak Anda pastilah akan memengaruhi mereka. Ketahuilah juga kepercayaan mereka.

5. Ajukan pertanyaan yang membangkitkan perbincangan tentang nilai-nilai mereka.
Mengatakan kepada anak-anak yang terlalu kecil tentang nilai-nilai positif yang patut untuk mereka terapkan dalam kehidupan pastilah lebih sulit. Sebagai gantinya, tanyakanlah pertanyaan-pertanyaan yang memicu diskusi tentang nilai-nilai. Misalnya ketika terjadi perkelahian, cobalah ajukan pertanyaan,”Menurutmu bagaimana perkelahian itu?” Pertanyaan seperti ini akan lebih efektif dibanding bila Anda berkomentar, “Dia seharusnya tidak boleh memulai pertengkaran itu!”

6. Sampaikan nilai-nilai positif dengan cara yang santai dan mudah dimengerti.
Berbicara tentang nilai-nilai yang seharusnya dipegang oleh anak Anda akan percuma jika Anda mengatakannya setelah anak Anda terperosok! Bicarakanlah dengan mereka saat santai. Lakukanlah dalam pembicaraan ringan sehari-hari. Suasana yang santai lebih memudahkan mereka untuk mendengarkan Anda dibanding bila Anda menghu-kum dan mengomel pada mereka.

7. Bacakan dongeng kepada anak balita Dongeng dan kisah lainnya seperti fabel dan hikayat selalu menarik bagi anak-anak.
Selain mengasah imajinasi mereka, dongeng dapat menjadi pengantar untuk membicarakan beragam topik nilai positif. Anak-anak belajar lebih cepat ketika mereka tertarik pada topik pembicaraan.

8. Libatkan anak-anak dalam berbagai aktivitas, termasuk seni dan membantu orang lain.
Kurangi menonton televisi dan bermain games. Anak-anak belajar tentang nilai-nilai positif ketika mereka mengalaminya. Bagi anak yang lebih besar, ajaklah mereka terlibat dalam berbagai aktivitas yang akan memperluas pengalaman dan daya kreativitasnya.

9. Sediakan waktu untuk berbincang-bincang seputar nilai-nilai yang Anda pegang dalam rumah tangga Anda.
Lakukan hal ini sering dan berkala sehingga anak-anak mengerti bahwa nilai-nilai positif yang Anda ajarkan kepada mereka adalah untuk diterapkan, bukan untuk dibicarakan saja.

10. Miliki harapan yang tinggi atas nilai-nilai yang hendak Anda terapkan bagi anak Anda.
Anak-anak akan menjadi seperti yang Anda inginkan. Nilai yang mereka anut akan tercermin dalam tingkah laku mereka. Semakin tinggi nilai-nilai positif yang orangtua ajarkan pada anak, tindakan mereka pun akan semakin baik.

Bangunlah komunikasi yang efektif dan penuh kasih.

Kamis, 02 Juli 2009

BERSIH TANGANNYA DAN MURNI HATINYA


BERSIH TANGANNYA DAN MURNI HATINYA

II Samuel 6:1-5, 12b-19 Mazmur 24 Efesus 1:3-14 Markus 6:14-29



Seorang isteri mengeluh kepada suaminya:”Waduh Pak, pembantu kita baru saja menggondol dua handuk baru kita.” Dengan suara marah sang suami berkata, “Memang dasar pembantu zaman sekarang, sikapnya selalu tidak terpuji …. Ngomong-ngomong handuk mana yang digondolnya?” Sang isteri menjawab, “Handuk-handuk yang kita ambil di Hard Stone Hotel, Pak.” Orang-orang dalam cerita ini tangan dan hatinya tidak ada yang bersih. Dari sang pembantu sampai para majikannya sama saja! Kisah di bawah ini lebih keterlaluan lagi, sampai mungkin kita tidak bisa mempercayainya, tapi itulah yang saya baca di Buku Mutiara-Mutiara Kasih, diberi judul: Kesempatan Terakhir.

Pendeta Henry White tengah malam diundang untuk mendoakan seseorang yang sudah di ambang kematian, yang mau bertobat. Sambil membungkuk di dekat wajah pria usia empat puluhan itu, pak pendeta menginjili dengan penuh semangat dan harap. Pendeta Henry merasa bersyukur sebab merasa mendapat respon yang positip, hal itu tampak dari matanya yang bercahaya selama mendengarkan firman Tuhan. Setelah selesai didoakan, pria itu sudah meninggal dunia. Tapi yang sangat mengherankan adalah ketika diamati ternyata tangan orang itu sedang menggenggam erat-erat rantai jam milik Pak Pendeta! Rupanya rantai emas di kantung pendeta itulah yang membuat matanya bercahya tadi! Sungguh sangat sayang, tangan dan hatinya tetap kotor pada detik-detik terakhir Tuhan membukai pintu pertobatan baginya!

Dalam Markus 6 tadi kita bisa melihat keluarga Herodes yang sangat memperihatinkan. Mental yang bobrok, dengan mudah akan menghasilkan pekerjaan tangan yang kotor bahkan menjijikkan. Kita lihat seorang kepala keluarga yang lemah dan tidak bijaksana, yaitu Herodes. Sebagai kepala keluarga dan sekali gus seorang raja, Herodes telah melakukan kesalahan besar. Ada dua kesalahan besar yang dilakukan olehnya, yaitu pertama: Mengapa ia menangkap, membelenggu dan menjebloskan Yohanes Pembapis dalam penjara (Markus 6:17). Tidak pada tempatnya bila Yohanes dipersalahkan dan dipenjarakan, Herodes seharusnya berterimakasih kepada Yohanes yang sudah mau menegur kesalahannya. Di antara rakyatnya yang banyak itu, siapa yang berani dan mau menegur dia? Tak seorangpun kecuali Yohanes yang murni hatinya. Kiprah Yohanes yang beda dan istimewa itu sekiranya ditanggapi secara positip maka akan membawa berkat yang besar dalam hidup Herodes, setidaknya bisa menjadi awal yang menuju ke jalan keselamatan baginya! Tapi sayang sikap Herodes mengambang, maka sudah hampir masuk ke dalam anugerah Allah, tetapi keluar lagi! Dapat kita baca itu di Markus 6:20 “Sebab Herodes segan akan Yohanes karena ia tahu, bahwa Yohanes adalah orang yang benar dan suci, jadi ia melindunginya. Tetapi apabila ia mendengarkan Yohanes, hatinya selalu terombang-ambing, namun ia merasa senang juga mendengarkan dia.” Di sini kita melihat banyak hal yang indah dan mengembirakan dalam diri Herodes tetapi semuanya diganjal oleh sikapnya yang mengambang, yaitu hatinya yang selalu terombang-ambing! Hati yang selalu terombang-ambing adalah hati yang tidak murni, sebab dipengaruhi oleh banyak faktor yang negatip. Kesalahan Herodes yang kedua jauh lebih berat sebab dia telah mengabulkan permintaan Salome, hanya karena telah terlanjur bersumpah akan memberikan apa saja yang dimintanya. Kesalahan ini diawali dengan keteledorannya yang gegabah bersumpah, dilanjutkan rasa malu untuk menarik kembali janji yang sudah diucapan di hadapan para tamunya .Sekiranya Herodes mempunyai keberanian untuk berkata “tidak” dan dengan tegas menolak permintaan Salome yang keterlaluan itu, maka Tuhan tentu akan memberkati dia! Dengan demikian dia akan bisa memecahkan rekor sebagai satu-satunya Herodes yang berada di pihak Tuhan, maka tak mustahil dia akan diselamatkan! Selanjutnya kita ketemu Herodias yang semula menjadi isteri Herodes- Filipus, tetapi sudah digaet menjadi permaisuri Herodes Antipas tadi. Jikalau Herodes yang ditegur merasa segan terhadap Yohanes, maka sebaliknya Herodias diam-diam menaruh dendam yang mendalam, dan ingin bisa menyingkirkan dia untuk selamanya! Itu sebabnya begitu memperoleh peluang maka langsung saja digunakan sebaik mungkin olehnya. Salome yang telah menggirangkan hati Herodes, Salome yang telah menerima janji pakai sumpah dari Herodes, telah dibisiki oleh ibunya supaya meminta kepala Yohanes! Dalam Buku William Barclay dikatakan bahwa di dunia ini tidak ada yang sebaik perempuan yang baik, tetapi juga tidak ada yang sejahat perempuan yang jahat. Lebih jauh para Rabi Yahudi mengungkapkan:“Seorang wanita yang baik jika menikah dengan pria jahat, akan dapat mengubah suaminya menjadi baik. Tetapi seorang pria yang baik, jika menikah dengan wanita jahat, maka akan dapat berubah menjadi sejahat isterinya!” Walau hanya berada di belakang layar, tetapi dapat dikatakan bahwa Herodias adalah pelaku pembunuhan sang pelopor Juru Selamat dunia itu! Tindakan Herodias sangat sembrono, sebab secara terang-terangan berani melawan Tuhan. Hatinya penuh kedengkian kepada Yohanes, berarti dia berani membenci Tuhan yang sangat mencintai hambaNya itu. Membunuh Yohanes berarti berani membungkam mulut Tuhan yang menyuarakan kebenaran sabdaNya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Herodias itu busuk hatinya, berbisa mulutnya, kotor tangannya dan bobrok moralnya. Herodias sangat berbeda dengan isteri Pilatus yang justeru memperingatkan suaminya agar jangan mencampuri urusan Tuhan Yesus dengan orang Yahudi yang menyeretNya ke hadapan Pilatus.Dengan sangat simpatik ia menyebut Yesus sebagai orang benar, juga mengaku telah diperingatkan (Tuhan) dalam mimpinya, Matius 27:19. Sekarang kita menengok Salome sang penari yang telah memukau perhatian segenap tamu dalam pesta ulang tahun Herodes. Ada dugaan kuat bahwa Salome waktu itu mempersembahkan sebuah tarian erotik, yang tidak pantas dilakukan oleh seorang keluarga istana.Sungguh sangat menyedihkan nasib Salome, sebagai seorang remaja puteri pada zaman itu agaknya ia sudah terbiasa tampil di depan umum dengan tarian yang aduhai, serta mendapat dukungan dari pihak orang tuanya. Sebagai seorang remaja yang polos hatinya, sudah diracuni dan diperalat untuk mewujudkan suatu pembunuhan yang begitu sadis dan mengerikan, atas seorang hamba Tuhan yang tak berdosa. Dengan menuruti bisikan ibunya Salome telah menjadi seorang remaja yang terlibat secara langsung dalam dosa pembunuhan itu. Demi mendengar ide sang ibu semestinya Salome menunjukkan sikap tidak setuju dan berani menolak dengan tegas, tetapi apa yang kita baca dalam Alkitab? “Maka cepat-cepat ia pergi kepada raja dan meminta: Aku mau, supaya sekarang juga engkau memberikan kepadaku kepala Yohanes Pembabtis di sebuah talam!” Markus 6:25. Perhatikanlah kata-kata: Cepat-cepat, dan sekarang juga. Yang sangat menarik, atau lebih tepat sangat menjijikkan, adalah apa yang terungkap dalam ayat 28. Diterangkan di situ bahwa sesudah leher Yohanes dipenggal maka oleh seseorang kepalanya diserahkan kepada Salome. Bayangkan bahwa seorang remaja puteri memiliki hati yang tega untuk menerima satu kepala manusia yang berdarah di atas nampan! Kemudian membawa dan menyerahkan kepada ibunya! Tak mustahil mereka itu juga memiliki kekejaman untuk melakukan pemenggalan dengan tangannya sendiri!

Sedari tadi pembicaraan kita cuma di seputar orang-orang yang hidupnya di luar Kristus, sehingga akrab dengan kejahatan yang ditandai dengan tangan dan hati yang kotor. Sekarang, di Efesus 1:3-14 kita disuguhi satu tema yang menarik tentang kekayaan orang-orang yang terpilih. Firman Tuhan menegaskan bahwa sudah sejak semula Allah menghendaki kita menjadi anak-anakNya yang hidup kudus di hadapanNya. Ketika dosa sempat menerobos ke dalam hidup kita, Allah tidak mau menyerah kalah. Persoalan besar kita diatasiNya melalui pengorbanan Kristus, sehingga tersedia pemulihan hubungan dengan Allah serta pengembalian status kita sebagai anak-anak yang dilimpahi kekayaan kasih karunia dan hikmat. Satu kali kita dihubungkan dengan Kristus, maka untuk selamanya tidak akan pernah terpisahkan lagi baik di bumi maupun di sorga. Selama ada di dunia ini kita akan dikuatkan melalui Firman Tuhan dan pendampingan Roh Kudus, dan hal itu merupakan jaminan bahwa kita sudah menjadi milik Allah. Semua berasal dari kemurahan Allah, maka hidup kita berisi puja dan puji bagi kemuliaan Tuhan.



Kiprah Daud selaku raja yang telah menggerakkan ribuan rakyatnya dalam II Samuel 6 tadi sesungguhnya merupakan nubuat dan gambar, dari sukacita umat Tuhan di segala abad, seperti yang dipaparkan dalam Efesus 1:3-14. Yang dirasakan Daud saat itu adanya kehadiran Tuhan kembali, setelah tabut Allah dapat direbut dari tangan Filistin. Hal itu sama seperti kehadiran Kristus ke tengah-tengah umat manusia sebagai bukti perkenan Allah, untuk mengakhiri kemenangan iblis dan dosa. Mikhal anak perempuan Saul memandang rendah sikap Daud yang dinilainya berlebihan, padahal semua itu dilakukan oleh Daud dengan segala ketulusannya, sehingga ia tidak mempedulikan jabatannya sebagai seorang raja yang mau berbaur dengan rakyak jelata. Intisari dari kisah ini mau mengajarkan kita demikian: Jika sukacita sorgawi telah merasuki hidup kita maka yang pertama-tama muncul adalah ketulusan hati menanggapi kemurahan Tuhan. Ketulusan hati yang ditandai tangan yang bersih, serta hati yang murni akan menjauhi segala kejahatan dan hidup kotor, dan sebagai gantinya adalah hidup penuh pujian kepada Tuhan di dunia ini dan berlanjut sampai di sorga kelak. Kita melihat perbedaan besar diantara dua raja tadi: Herodes dan Daud. Meskipun sikap Herodes lumayan baik, tetapi karena dia masih selalu terombang-ambing dan tidak berani tegas menerima firman Tuhan, berarti masih hidup di luar Tuhan, maka tidak ada sukacita dan hidup sejahtera. Berbeda dengan Daud, sejak muda ia sudah selalu berpautan dengan Tuhan, sehingga walau hidupnya tidak sempurna namun tak pernah terlepas dari genggaman Tangan Nya, maka keselamatan dan sukacita sejati dari Tuhan diwarisinya.

Mazmur 24 mengingatkan bahwa kita mempunyai Raja Kemuliaan, yaitu Tuhan semesta alam. Jika kita mau berserah dan bergaul dengan Dia, maka dikatakan bahwa kita boleh naik ke atas gunung Tuhan. Kemuliaan kita itu harus ditandai dengan tangan yang bersih dan hati yang murni!

Pemb'rian kami s'lamanya dari tanganMu asalnya;


Pemb'rian kami s'lamanya dari tanganMu asalnya;

Yang Kauterima itulah Yang Kauberi.

Kalimat pujian ini sangat sederhana, namun maknanya begitu dalam bagi setiap orang percaya. Banyak orang percaya tahu tentang makna memberi tetapi tidak semua orang dapat memberi dengan sukacita dan kerelaan hati. Bahkan memberi untuk Tuhan saja seringkali kita membuat perhitungan, kita meminta ada balasan dari apa yang kita berikan, ada budi ada balas.

Dalam surat Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus, ia mengajak orang Korintus untuk meneladani kehidupan jemaat di Makedonia. Seperti apa teladan itu? Paulus katakan: ‘Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan. Aku bersaksi, bahwa mereka telah memberikan menurut kemampuan mereka, bahkan melampaui kemampuan mereka.' (II Korintus 8 : 2, 3)

Dalam ayat 7-15, Rasul Paulus meminta jemaat Korintus untuk hidup dalam kasih karunia dan kaya dalam pelayanan kasih dalam membantu orang-orang kudus. Bukan dalam keterpaksaan, bukan dari apa yang tidak ada, tapi memberi dari apa yang ada dengan ikhlas, kerelaan hati.

Imbauan untuk bermurah hati diajarkan agar ada keseimbangan antara yang berkelimpahan dan yang kekurangan. Seperti ada tertulis: "Orang yang mengumpulkan banyak, tidak kelebihan dan orang yang mengumpulkan sedikit tidak kekurangan" (ayat 15).

Bagian ayat 15 yang diungkapkan oleh Paulus, sepertinya ada orang sulit untuk menyatakannya dalam kehidupan dengan sesama. Dalam keadaan sekarang ini, mungkin kita akan membenarkan apa yang sering diungkapkan: yang kaya makin kaya, yang miskin makin terpuruk. Bagaimana dengan kita? Bukankah semua kepunyaan kita bersumber dari Allah? Paulus katakan: "Karena kamu telah mengenal kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinanNya" (ayat 9).

Pdt. Ayub Yahya dalam buku humornya ‘obat anti pusing' menceritakan: Pada suatu Minggu, seorang ibu memberi uang lima ribu dan lima ratus kepada anak laki-lakinya yang akan berangkat ke gereja. "Masukkan uang lima ribuan ini ke dalam kantong persembahan. Uang lima ratus ini untuk kamu jajan", katanya. Ketika anak itu pulang, ditangannya masih tergenggam uang lima ribu. "Mengapa kamu tidak memasukkan uang lima ribu itu ke dalam kantong persembahan?" tanya sang ibu. Anak itu menjawab, "Guru Sekolah Minggu bilang bahwa Tuhan mengasihi orang yang memberi dengan sukacita. Saya lebih bersukacita untuk memasukkan uang lima ratus ke dalam kantong persembahan daripada uang lima ribuan." Kembali lagi ditanyakan, bagaimana dengan kita? Selamat memberi! (LZT)

A & PUASA

I Yohanes 5:14
“Dan inilah keberanian percaya kita kepada-Nya, yaitu bahwa Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya.”

Matius 6:16-18
"Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu : Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu, supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu."

A. DOA (PRAY)

A.1. ETIMOLOGI

“Doa” dalam bahasa Ibrani adalah p?lal (verb); bhs Inggris : “to pray (Kej. 20:7; Bilangan 21:7), intervene (Ul. 9:20, 1 Sam. 12:23), mediate (1 Sam. 2:25), judge (Mazmur 106:30)”. Dalam bahasa Greek terdapat beberapa pengertian antara lain : 1). “Euchomai” yang mengandung arti “wish”=ingin/keinginan (3 Yoh. 1:2), “wish for”=mengharapkan (Kis. 26:29). 2). “Proseuchomai” (Rom. 8:26; Ef. 6:18; Filipi 1:9). 3). “Er?ta?”=”to ask”=“meminta” (Yoh. 17:9,15, 20), “memohon” (1 Yoh. 5:16). 4). “Deomai”=“to desire”=“hasrat/keinginan” (2 Kor. 5:20).

A.2. TERMINOLOGI

Doa adalah berbicara dengan Allah; berbakti kepada Allah, bersyukur kepadaNya dan memohon sesuatu daripada Allah. Doa adalah “leher” yang menghubungkan “kepala” (Kristus) dengan “tubuh” (Anak-anakNya) dalam bentuk interaktif yang mesra dimana Kristus memberi perhatian dan jawaban-jawaban kepada anak-anakNya yang datang meminta, mencari & mengetok (Matius 7:7-8). Doa adalah keterpautan “roh, jiwa & tubuh” manusia dengan TUHAN Allah dalam suatu waktu, ruang & kondisi/keadaan.

A.3. MENGAPA ORANG KRISTEN HARUS BERDOA ?

Doa atau berdoa adalah kata yang sangat populer yang dikenal oleh semua orang, baik Kristen maupun yang bukan Kristen. Doa dalam pengertiannya yang secara universal selalu berhubungan dengan sesuatu yang berada di luar kehidupan normal seorang manusia yang lebih bersifat supranatural. Doa adalah suatu dimensi yang berhubungan dengan alam roh. Semua orang dapat berdoa sesuai dengan keyakinan atau sesuatu yang dipercayainya memiliki kuasa yang diluar kekuatan/kuasa manusia biasa. Sehingga doa juga merupakan suatu “medan magnit” yang menggambarkan hubungan antara manusia dengan sesuatu roh supranatural diluarnya.

Secara teologis Kristiani, kehidupan manusia selalu diperhadapkan pada dua kutub medan magnit yang sangat kuat daya tariknya. Pertama, kutub medan magnit yang datang/berasal dari TUHAN Allah sang Pencipta dalam nama TUHAN YESUS KRISTUS, yang menarik kita dengan kekuatan kasihNya kedalam kehidupan yang kekal. Kedua, asalnya dari si Iblis, bapa dari segala dusta yang berusaha menarik manusia untuk mengikuti segala dustanya dan akan berakhir dalam nyala api neraka untuk selama-lamanya (Yoh. 8:44).

Sebagai orang-orang yang hidup dalam anugerah keselamatan yang diberikan Tuhan Yesus, kita harus selalu berdoa kepada Allah Bapa di surga yang menandakan suatu bentuk hubungan yang intim denganNya. Mengapa harus selalu berdoa ?

Alkitab memberi beberapa alasan mendasar, mengapa setiap orang Kristen harus selalu memiliki kehidupan doa yang permanen/berkesinambungan.


1.
Membangun dan membina komunikasi penuh keakraban dengan Allah Bapa sehingga dapat mengenal rencana dan kehendakNya dalam kehidupan kita. (Mat. 6:6, Roma 1:10; 8:27-28).
2.
Mengenal pribadi dan kasih Yesus (Efesus 3:18-19; Filemon 1:6)
3.
Mohon petunjuk TUHAN (KPR. 1:24).
4.
Mohon diperlengkapi dengan kuasa ROH KUDUS untuk berani menyampaikan firman Tuhan kepada banyak orang (KPR. 4:31).
5.
Mohon pengampunan atas kesalahan dan dosa yang telah diperbuat (Lukas 11:4).
6.
Mohon kekuatan Allah memampukan menghadapi penderitaan (Lukas 22:41-44; Yakobus 5:13).
7.
Supaya jangan jatuh dalam pencobaan yang dapat mengakibatkan gugurnya iman (Matius 26:41; Lukas 22:31-32)
8.
Supaya orang lainpun dapat menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat (KPR. 26:29; Kolose 4:3; 2 Tes. 3:1).
9.
Supaya terjadi pemulihan, baik secara jasmani maupun rohani sehingga dapat memberi semangat/hidup baru dalam mengiring dan melayani TUHAN (Maz. 41:4; 80:4; 85:5; 126:4).

Dengan doa, kita diberi kesanggupan untuk bertindak dalam segala hal menurut kehendak TUHAN. Kesanggupan
untuk merasakan kasih, untuk berbicara menurut hukum kasih, dan untuk melakukan segala sesuatu yang selaras
dengan hukum kasih seperti yang tercatat dalam Alkitab.

Allah dapat menolong kita. Pertolongan yang diberikanNya, jauh lebih besar dari yang dapat dilakukan seorang ayah (secara biologis) kepada anaknya. Dialah Allah Bapa kita yang sangat mengasihi kita. Kita membutuhan hal-hal yang baik dari Allah untuk membantu kita “berlaku adil, mencintai belas kasihan dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu (Mikha 6:8). Kita membutuhkan bantuan Allah untuk bertindak secara persaudaraan, dengan bijaksana dan mulia, untuk menghakimi dengan jujur dan dengan kasih sayang. Bantuan Allah untuk melakukan semua hal ini menurut cara Allah diperoleh dengan doa (Matius 7:7).

A.4. PRINSIP-PRINSIP DOA

“Saya telah menjadi orang Kristen bertahun-tahun lamanya tetapi saya mendapati doa itu benar-benar sangat membosankan. Saya sudah membaca sejumlah buku tentang doa, tetapi tidak ada yang memberikan saya penanganan masalah itu. Saya malu karena tidak pandai berdoa dan tidak bisa berdoa untuk waktu yang lama seperti doa syafaat. Saya terlalu sibuk dan terlalu capek, sehingga tidak memiliki sedikit waktu walau hanya 5 menit untuk berdoa. Saya tidak tahu dari mana harus mulai berdoa. Saya tidak bisa berdoa karena tidak layak; dosa saya terlalu banyak dan tidak mungkin diampuni semuanya. Saya tidak bisa berkonsentrasi setiap kali hendak berdoa karena pikiran yang kacau.”

Alasan-alasan seperti yang terkutip di atas, sering dijumpai dalam kehidupan kebanyakan orang Kristen ( -- mungkin --, sama seperti saya yang sedang mengikuti PA ini).

Kita haruslah menyadari bahwa tingkat kemajuan dalam kehidupan Kristen sangat ditentukan oleh kekuatan kita dalam doa. Jika tidak berdoa maka kita tidak bertumbuh secara rohani. Kita harus bisa menerapkan prinsip-prinsip doa yang benar, yang dapat menolong membentuk pola doa yang efektif. Tidak cara lain untuk masuk dalam kehidupan Kristen yang berhasil dan berkemenangan tanpa praktek doa yang disiplin.

Banyak orang Kristen merasa sulit berdoa. Beberapa menggunakan doa yang tercetak. Beberapa lagi, menghafalkan urutan kalimat yang digunakan pada awal dan akhir dari doa. Yang lainnya, yakin bahwa doa itu hanya bermakna bila diucapkan secara spontan, berdoa hanya saat mereka merasa ingin berdoa.

Penerapan kehidupan Kristen yang paling penting tidak bisa diserahkan pada perasan yang tidak dapat diramalkan. Seiap orang Kristen perlu membangun pendekatan doa yang sistematis untuk dirinya sendiri – yang sederhana dan tidak rumit tetapi cukup untuk memberikan pertumbuhan rohani individu.

Berikut ini, ada beberapa prinsip doa yang dapat membantu kita untuk bisa berdoa secara efektif dan lebih berkuasa :

*
Napaskan Doa untuk Pertolongan saat memulai. (Kisah Para Rasul 10:2).

Ketika kita berusaha mengembangkan doa yang lebih efektif, waspadalah dengan kenyataan bahwa iblis akan melakukan segala hal dengan kekuatannya untuk melemahkan perhatian kita ke hal lain. Iblis, musuh jiwa kita berusaha memutuskan napas rohani kita karena ia tahu bila hal ini dilakukan, kita mati atas kemauan kita sendiri. Kita harus menyadari, makin kita berdoa, kerohanian kita makin bertumbuh. Doa memeriahkan seluruh kehidupan. Jika doa ketinggalan, kehidupan merosot. Jika kita tahu bagaimana berdoa, kita tahu juga bagaimana untuk hidup, jika tidak maka kita hanya hidup.

*
Tentukan Waktu yang Jelas. (Mazmur. 5:3).

Pertumbuhan dan perkembangan dalam kehidupan Kristen menuntut ketegasan diri kita sendiri dalam hal menetapkan waktu yang jelas untuk berdoa. “Orang yang tidak menyediakan waktu untuk saat teduh pada pagi hari, menyediakan waktu untuk saat yang tidak tenang di sepanjang hari itu”.

*
Tetapi Janji untuk Tetap Berdoa (Pengkhotbah 5:1-5).

Kadangkala, doa bisa menjadi pekerjaan yang menjemukan. Jika waktu doa kita dilakukan hanya berdasarkan perasaan, maka saat teduh kita dengan Allah akan menjadi sangat jarang. Kita harus belajar berdoa dan menepati janji kita dengan Allah, baik kita merasa menyukainya ataupun tidak.

*
Temukan Tempat yang Cocok untuk Berdoa. (Matius 6:6).
*
Berdoalah dengan Rileks dan Mau Menerima (Daniel 3:17-18).
*
Mulai Waktu Doa dengan Membaca Alkitab (Ibrani 4:12)
*
Persembahkan Doa dalam Nama Yesus (Yoh. 14:13-14).
*
Dengarkan Suara Tuhan (Wahyu 3:20; Yesaya 50:4b).
*
Membuka Diri terhadap Aliran Roh Kudus (Roma 8:26; Efesus 5:18).
*
Mengakali Pikiran yang Mengembara (2 Korintus 10:5).
*
Puasa menambah Kualitas Doa (Matius 17:21, Matius 4:1).
*
Pahami dan Terapkan Dasar-dasar Iman (Ibrani 11:1, 6; Yakobus 5:15-16)


B. PUASA (FAST)

B.1. ETIMOLOGI

Kata benda ‘puasa’ berasal dari kata tsom dalam bahasa Ibrani dan “n?steia”(noun) – “n?steu? (verb) dalam bahasa Yunani, fast (Ingg) yang berarti : a) dengan sukarela mengadakan pemantangan terhadap makanan (Lukas 2:37; Mat. 4:2). b) dengan terpaksa mengadakan pemantangan terhadap makanan (2 Kor. 6:5; 11:27).

B.2. TERMINOLOGI

Menurut Ensiklopedia Grolier, puasa adalah : Tindakan menjauhkan diri dari makanan, baik secara keseluruhan atau sebagian, untuk suatu masa tertentu.
Berpuasa adalah dengan sukarela dan dengan sengaja tidak makan dan minum dengan tujuan agar supaya dapat memusatkan pikiran terhadap doa. Atau dengan lain perkataan, puasa adalah suatu keputusan tindakan yang dengan kesadaran penuh menjauhkan diri dari makanan ataupun minuman untuk menambah kuasa yang lebih besar pada doa seseorang.

B.3. JENIS-JENIS PUASA


1.
Puasa Normal, dilakukan tanpa makanan selama masa tertentu dan hanya memasukkan cairan. Lamanya bisa satu hari (Hakim-hakim 20:26).

2.
Puasa Mutlak, dilakukan tanpa makanan atau air (Ester 4:16; Yunus 3:5-7).

3.
Puasa Parsial, melibatkan penghilangan jam makan dalam sehari, atau menghilangkan makanan tertentu untuk suatu masa tertentu.

4.
Puasa Bergilir, melibatkan penghindaran makan tertentu secara berkala.

B.4. TUJUAN BERPUASA

Untuk meremukkan jiwa (Mazmur 69:11).
- Untuk merendahkan diri (Ezra 8:21; Mazmur 35:13).
- Untuk mencari TUHAN (2 Tawarikh 20:3-4).
- Untuk bersiap dalam peperangan rohani (Matius 17:21).

B.5. MANFAAT BERPUASA

- Meletakkan tubuh pada tempatnya (1 Korintus 9:27).
- Memberikan kemenangan atas pencobaan (Matius 4:1-2).
- Mempertajam pengertian rohani kita sehingga memampukan kita mengambil keputusan yang benar (Matius 4:10).

B.6. KARAKTERISTIK PUASA YANG ALKITABIAH (Yesaya 58:3-9)

- Puasa Para Murid (Matius 17:21).
- Puasa Ezra (Ezra 8:23).
- Puasa Samuel (1 Samuel 7:6).
- Puasa Elia (1 Raja-raja 19:4-8).
- Puasa Janda (1 Raja-raja 17:16).
- Puasa Rasul Paulus (KPR. 9:9).
- Puasa Daniel (Daniel 1:8).
- Puasa Yohanes Pembaptis (Lukas 1:15).
- Puasa Ester (Ester 4:16’ 5:2).

C. KESIMPULAN

Tuhan telah menciptakan kita demikian rupa sehingga kita perlu mengetahui tujuan dan manfaat sesuatu, apabila kita dimotivasikan bekerja untuk hal itu. Mungkin sekiranya kita telah menyadari manfaat doa yang sesungguhnya, kita telah menjalankan kehidupan doa sejak lama. Motivasi bekerja atas dasar keinginan. Agar seorang bisa berdoa, ia harus belajar memiliki keinginan untuk berdoa. Untuk berdoa seperti yang dikehendaki oleh Alkitab, orang itu harus memperkembangkan suatu keinginan besar untuk berdoa. Saat yang paling tepat untuk berdoa adalah disaat kita tidak bisa berdoa. Dengan tetap berdoa, kita senantiasa berada dalam otoritas Allah yang maha dahsyat yang memampukan kita bertumbuh dan berkarya bagi Kristus.

Jika setiap orang Kristen berpuasa, hasil-hasilnya akan menggoncangkan lingkungan sekitar, seperti angin badai membengkokkan sebatang pohon. Orang Kristen akan menunjukkan bahwa mereka hidup dengan cara yang berbeda, bahwa iman mereka sangatlah penting, bahwa Yang Mahakuasa bekerja dalam hidup mereka sehari-hari. Jika seluruh gereja berpuasa, mereka akan bergerak maju dalam penginjilan, bersaksi dan memiliki jangkauan dalam mencukupi dan membantu sesama.

Melalui doa dan puasa, kita dapat memusatkan pikiran kita kepada Kristus yang memberi kuasa untuk melawan nafsu kita sendiri, kehendak daging kita sendiri, kehendak mata dan kebanggaan hidup pribadi. Tujuannya adalah supaya kita dapat menjalankan hidup yang suci dan murni di hadapan Tuhan. Melalui doa dan puasa, benteng pertahanan iblis dihancurkan, memutuskan belenggu kejahatan, membebaskan orang-orang yang tertindas dan memberikan kelepasan yang sempurna. Ketika seorang Kristen berdoa dan berpuasa, maka ia sementara menghimpun kekuatan dahsyat sebagai senjata pamungkas dalam menghadapi peperangan rohani. Imanuel….